Kita Menuai Apa yang Kita Tanam

 Mulai 10 Januari 2011 hari ini, talkshow saya di jaringan Radio Sonora pindah hari lebih maju menjadi setiap hari Senin. Ini merupakan karunia Tuhan di mana saya bisa berbagi wisdom lebih cepat dari biasanya.

Ada istilah "I Don't Like Monday" yang sudah sering kita dengar.Ada sebagian orang menganggap datangnya hari Senin itu penyiksaan karena akan menghadapi kesibukan-keseibukan baru. Istilah itu dipopulerkan oleh penyanyi Inggris Bob Geldof melalui lagu dengan judul yang sama sekitar tahun 1979.

Belakangan ada upaya mengubah stigma itu dengan membalik istilahnya menjadi "I Like Monday".Istilah ini sekarang lebih banyak diterima dan lebih sering dikemukakan.

Ya, sebenarnya banyak hal yang menarik di setiap hari Senin. Bagi orang yang optimis, hari Senin bukan sekadar hari baru tetapi juga adalah harapan baru, hari yang membuka kesempatan baru untuk meraih sukses baru, hari di mana kita bisa membuat perencanaan terbaik di saat pikiran kita masih segar dan semangat kerja masih penuh.

Netter yang Luar Biasa!

Pada talkshow tadi pagi saya membawakan cerita "Harimau dan Prajurit" yang menggambarkan perbuatan baik akan mendapat balasan baik pada saat yang tak diduga. Prajurit itu disuruh bertarung melawan harimau ganas oleh rajanya. Namun ternyata harimau bukannya memangsa sang prajurit, ia malah menjilatinya dan menunjukkan rasa persahabatan. Rupanya itu ucapan terima kasih si harimau karena dulu waktu masih kecil pernah diselamatkan sang prajurit.

Meski cerita tadi sulit dipercaya, tetapi peristiwa semacam itu bisa terjadi di kehidupan nyata. Semua hal tersebut berhubungan dengan hukum universal tentang sebab akibat. Ada pepatah Tiongkok yang artinya "Kita menuai apa yang kita tanam".Jika kita berbuat baik maka kita pasti akan menerima kebaikan-kebaikan yang sepadan, bahkan melebihi apa yang pernah kita lakukan. Begitu juga sebaliknya. Kita boleh saja lupa pernah berbuat jahat pada orang lain. Namun, bila saatnya telah tiba, kita pasti akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan kita.

Untuk itu, mari terus menanamkan benih kebaikan di setiap kesempatan, baik pada lingkungan terdekat maupun pada sesama. Niscaya, kita akan mampu menjalani hidup dengan penuh kedamaian, kebahagiaan dan keharmonisan.


http://www.andriewongso.com/artikel/25/Catatan_Andrie_Wongso/

No comments:

Post a Comment