Osteoporosis Hambat Mobilitas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat osteoporosis menimpa seseorang, dampaknya juga dirasakan oleh orang-orang terdekatnya. Itu karena pengeroposan tulang menghambat mobilitas sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan setiap kegiatan sederhana bahkan untuk dapat berjalan dekat."Osteoporosis memiliki dampak emosional dan psikologis yang merugikan tidak hanya bagi penderita tetapi juga keluarga dan kerabat dekatnya. Dari segi finansial, pengobatan osteoporosis memakan biaya besar," ungkap Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI),  Dr Bambang Setyohadi di sela-sela kegiatan Indonesia Melangkah Bersama Anlene, di TMII, Minggu (30/10/2011).
Data Puslitbang Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006 melansir bahwa 2 dari 5 perempuan di Indonesia berisiko terkena osteoporosis.
“Kepadatan tulang mencapai puncaknya pada usia 35 tahun, sehingga harus semakin disiplin menjaga kesehatan, yaitu dengan olahraga teratur, memeriksakan kondisi tulang, memperhatikan asupan yang berkualitas dan kecukupan kalsium,“ ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Anita Hutagalung mengemukakan makin gencar upaya yang dilakukan untuk mengedukasi dampak osteoporosis, akan semakin mudah bagi masyarakat mencegahnya lebih dini.
“Kita perlu bersama-sama memberikan edukasi yang sederhana agar mudah dipahami akan pentingnya makanan bergizi, pola hidup sehat, dan olah raga yang baik benar terukur dan teratur,” ungkapnya.

No comments:

Post a Comment