‘Flossing’, perlukah?

Kita semua tahu bahwa menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi adalah cara utama membersihkan gigi-geligi. Dengan menyikat gigi secara teratur (setelah makan dan sebelum tidur), niscaya kita akan terbebas dari bermacam-macam penyakit gigi.

Nah, selain menyikat, membersihkan gigi dengan benang gigi (flossing) juga merupakan salah satu cara membersihkan gigi dengan efektif. Dengan flossing, sisa-sisa makanan yang terdapat di antara gigi (dan tidak dapat dicapai dengan sikat) dapat dibersihkan sempurna.

Idealnya, flossing dilakukan setelah menyikat gigi.

Persatuan Dokter Gigi Amerika Serikat menyarankan kita melakukan flossing minimal sekali dalam sehari. Beberapa penelitian menyebutkan, flossing bermanfaat mencegah terjadinya lubang gigi, khususnya lubang antara gigi.

Walau demikian, flossing perlu dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Sebab cara yang salah dapat menyebabkan luka pada gusi dan justru tidak membersihkan plak atau sisa makanan dengan efektif.

Cara pemakaian benang gigi yang benar:
1.   Benang gigi diambil secukupnya, kira-kira sepanjang 10-15 cm.
2.   Benang gigi dipegang atau dilingkarkan ujungnya pada jari-jari tengah.
3.   Benang dilewatkan perlahan melalui antara gigi dengan cara menggerakkan benang dari arah depan ke belakang. Hati-hati, jangan menekan dengan berlebihan karena dapat melukai gusi yang berada di antara gigi.
4.   Benang digerakkan dari arah gusi ke gigi (jangan terbalik) dengan penekanan ke arah gigi, agar sisa-sisa kotoran dapat diangkat dengan sempurna.
5.   Setelah flossing dilakukan pada seluruh sela-sela gigi, jangan lupa berkumur. Ini berguna mengangkat sisa-sisa kotoran yang masih terjebak di antara gigi-geligi.
Alangkah baiknya bila kebiasaan flossing ditularkan kepada anak-anak sejak dini, agar kebiasaan ini terbawa hingga mereka besar.

No comments:

Post a Comment