Batuk dan Gejala Sesak Karena Sering Berkendara Motor

Pertanyaan :
Dok, aktifitas keseharian saya adalah marketing yang ditunjang mobilitas dengan menggunakan kendaraan roda dua. Akhir-akhir ini terkadang muncul rasa sesak dan disertai dengan batuk-batuk. Namun rasa sesak tersebut bersifat sementara dan reda dengan sendirinya.
Tetapi bila berkendara di malam hari timbul gejala sesak dengan durasi batuk yang lebih lama. Apa bila hal tersebut terjadi saya biasakan dengan minum panas maupun kopi pahit. Mohon saran dari dokter untuk meredakan keluhan ini, sehingga tidak semakin parah. Terima kasih sebelumnya.
Rudi Giba, 43 tahun -  Pondok Jaya,Jakarta Selatan

Jawaban :
Salam buat pak Rudi, semoga saat ini sedang tidak merasakan keluhan tersebut ya. Sesuai dengan uraian yang disampaikan dalam pertanyaan diatas, maka terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi, khususnya dalam hal rasa sesak di dada disertai dengan batuk setelah berkendara.
Khususnya bagi pengendara kendaraan roda dua memang akan banyak bersinggungan dengan paparan udara bebas secara langsung. Dalam hal ini, disertai dengan ciri bila kemudian malam hari sesak bertambah dan batuk semakin lama, bisa jadi hal tersebut merupakan ciri asma. Asma sendiri adalah kondisi penyempitan saluran nafas karena hiperaktivitas atas rangsangan tertentu atau dikenal dengan istilah alergi. Dampaknya jelas berupa sesak nafas, dapat disertai dengan batuk sebagai respon atas jenis pemicunya seperti debu ataupun akibat udara dingin.
Perlu dilihat kembali riwayat dalam keluarga, apakah ada faktor keturunan akan hal tersebut. Namun demikian kondisi sesak dan batuk dalam durasi yang panjang juga dapat disebabkan karena suspect Tubercolusis (TBC) yang disebabkan oleh infeksi kuman kedalam paru-paru.
Hal tersebut mungkin saja terjadi, sebagai akibat dari kontak udara bebas bapak Rudi baik siang maupun malam. Dalam hal ini sebagai bikers, tentu sebaiknya melengkapi diri dengan alat pengaman dan kesehatan seperti masker yang baik maupun helm yang kedap serta tertutup rapat.
Disamping itu perlu diperhatikan pula kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan hindari rokok. Pada kaitan yang sesuai dengan kondisi yang diutarakan, maka ada baiknya dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan metode spirometri untuk melihat fungsi paru-paru, ataupun melakukan rongten thorax guna melihat penampang atas kondisi paru-paru bapak.
Akan lebih lengkap bila kemudian dapat dilakukan konsultasi ke dokter Anda, guna mengatasi hal tersebut. Terlebih bila kemudian bila gejala ini terjadi semakin sering serta dalam waktu yang panjang, karena tentunya dapat mengganggu aktifitas bapak Rudi. Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat membantu menjawab persoalan tersebut, dan semoga pula bapak Rudi dapat segera sembuh dari gejala tersebut diatas. (AEP)

dr Asep Ema Prawiradilaga, SpPD

No comments:

Post a Comment