Sabun Kebanggaan

Tahun 1880an di Philadelphia, William Wrigley memulai sebuah bisnis. Ia menjual sabun. Kebanggaanlah yang ia tunjukkan kepada setiap orang yang ia jumpai. Ia juga menceritakan keunggulan sabun yang ia produksi. Dalam proses, sabun yang ia jual ternyata mengalami kemerosotan penjualan yang tajam.
Strategi jitu yang ia lakukan saat itu adalah melakukan program marketing ‘Gift with Purchase'. Untuk setiap sabun yang dibeli ia memberikan ‘Free!' baking powder. Hasilnya luar biasa, ternyata pelanggan lebih suka baking powder yang ia bagikan, dibandingkan dengan sabun kebanggaannya. Lalu ia memutar haluan, menjadi penjual baking powder dan meninggalkan bisnis sabun.
Pengalaman sama terjadi pada baking powder, penjualan sempat mengalami stagnasi, kali iniia menawarkan ‘Free!' chewing gum untuk setiap pembelian baking powder. Dan sejarah berulang, Chewing Gum (permen karet) lebih diminati dibanding baking powder.
Pada tahun 1892, Wrigley meluncurkan ‘Juicy Fruit' permen karet yang masih populer sampai sekarang dan membuat Wrigley terkenal bukan karena ia penjual sabun atau baking powder, namun dikenal sebagai produsen permen karet, mint, lolipop, cokelat, yang tersebar di 180 negara.
Apa Kata Customer
Seringkali saya mendengar nada defensif dari klien saya ketika saya menyampaikan hasil survei sederhana berdasarkan komentar dan masukan pelanggan mereka (untuk itu, saya melakukan ‘mystery shopping' ke toko-toko klien saya untuk menemukan apa yang sesungguhnya diinginkan oleh pelanggan).
Yang paling menarik, apa yang kita pikir diinginkan pelanggan ternyata seringkali jauh dari kenyataan. Mari kita lihat apa yang sesungguhnya diinginkan customer.
Ada sekitar tujuh motif yang umum dimiliki seorang pelanggan jika mereka memutuskan membeli sebuah produk:
1. Easy to buy. Customer tidak menginginkan proses yang kompleks. Mereka sangat berharap proses yang lebih cepat dan mudah. Terutama untuk produk kebutuhan sehari-hari.
2.Menjual di tempat yang tepat. Customer mencari produk di lokasi yang tepat. Apakah produk Anda dijual, tersedia di tempat berkumpulnya calon pembeli?
3.Terjangkau. Tidak ada kata yang lebih pas di saat ekonomi sedang lesu. Customer tetap akan membeli barangsekunder, syaratnya harga terjangkau.
4.Aman. Apakah safety merupakan prioritas anda? Ini pertanyaan sederhana yang pastinya lebih cocok jika ditujukan kepada bisnis bergerak seperti mobil, motor, alat berat, elektronik, dll. Aman juga berarti mengurangi risiko, tahan lama, dan bisa diandalkan.
5.Penampilan. Seberapa baik Anda menciptakan presentasi produk sehingga terlihat cantik dan menarik. Apa yang anda jual mungkin sama dengan kompetitor, cara anda menjual akan sangat menciptakan perbedaan.
6. Peer pressure. Yang saya maksud dalam hal ini, apakah produk Anda selalu mengutamakan inovasi? Produk yang selalu melakukan inovasi akan menjadi produk terdepan. Produk Anda akan menjadi bahan perbincangan. Jadikan trend yang membuat customer merasa ketinggalan jika belum memiliki produk Anda.
7.Durability. Daya tahan dalam kamus customer sama dengan harga yang murah. Jangka waktu pemakaian berhubungan langsung dengan kualitas. Donald Trump mengatakan "Quality speaks for itself". Jika Anda menjaga kualitas produk, tanpa diragukan Anda akan mengatasi persaingan secara dramatis.
Tips saya hari ini: buka telinga lebar-lebar, buka hati lebar-lebar. Jangan tersinggung jika customer mencela produk anda. Jadikan setiap feedback dari customer Anda sebagai ‘guru' yang selalu mengingatkan Anda untuk maju lebih cepat dibanding kompetitor.
Salam FUNtastic!
"You'll never have a product or price advantage again.They can be easily duplicated, but a strong customer service culture can't be copied." [JERRY FRITZ]
_____________________
Untuk mendapatkan sesi FREE COACHING tentang Money dan Business, hubungi :
Desrenia Widjaja - PT.iCOACH Illuminasi (Tel:021 45850329 atau e-mail ke tommcifle@icoachrealcoach.com)

No comments:

Post a Comment