Bicara Kepada Hati


By Imas Masitoh; Guru SD SSN Islamic Village
Pernahkah kau merenung saat melihat matahari di siang hari begitu terik menerangi bumi? Pernahkah kau berpikir saat berdiri di pinggir pantai menatapi gulungan ombak di laut yang deburannya terasa menggetarkan hati? Pernahkah terbersit dalam pikiranmu, mengapa itu semua terjadi? Apakah tujuan Allah dalam setiap fenomena alam yang ada?
Allah Maha Kuasa atas matahari yang diciptakanNya untuk membantu aktivitas manusia di bumi agar manusia dapat memanfaatkan segala potensi alam ciptaanNya. Allah Maha Mengetahui atas angin yang dibiarkanNya menggulung ombak dan membuat manusia dapat memanfaatkan segala potensi laut ciptaanNya
Pernahkah kau merenung saat mendapati dirimu masih bisa bernafas hari ini dan merasakan kembali indahnya hidup?
Pernahkah kau berpikir saat berjalan menuju sekolah untuk mengajar dan menyadari bahwa kita adalah seorang guru yang dinanti – nantikan muridnya ?
Pernahkah terbersit dalam pikiranmu, mengapa itu semua terjadi? Apakah tujuan Allah dalam setiap misteri kehidupan yang kau miliki?
Allah Maha Kuasa atas berkahNya yang diberikan pada kita untuk kembali menghirup segarnya kehidupan di hari ini agar kita dapat kembali memperbaiki diri dan sedikit mencoba memperbaiki pembelajan selama ini kepada anak didik kita.
Allah Maha Mengetahui atas karuniaNya yang dianugerahkan pada kita untuk mengajar dan mendidik anak didik kita demi sebuah tugas mulia.
Pernahkah kau bertanya, untuk apa aku menjadi seorang guru ?
Namun, sebelum kita menanyakannya pada Sang Maha Pencipta..
Dia telah menjawabnya dalam Al-Qur’an
“Dan tidaklah kuciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaKu”
( Adz_Dzariyat : 56)
Saat kita mampu untuk merenung..
Apa yang Allah inginkan dari kita sebagai seorang Guru?
Apakah untuk sebagai pelarian karena tidak ada pekerjaan lain? Apakah hanya memakmurkan diri sendiri?
Apakah untuk mengambil keuntungan setinggi-tingginya dari murid?
Apakah untuk hal duniawi?
Ingatlah.
Allah memberikan kita amanah untuk menjadi guru dengan tujuan agar kita beribadah padaNya, bukan yang lain…
Karena sejatinya, apapun pekerjaan kita, kita tetaplah hambaNya, khalifah di muka bumi, penerus perjuangan Rasulullah tercinta..
Maka …. yakinlah dengan profesi kita sebagai guru . Dengan keyakinan akan menghantarkan kita pada tujuan hidup hakiki. Yakinlah, bahwa jika kita tidak menjadi guru, segalanya tidak akan berjalan dengan baik, bahkan dunia pendidikan akan pincang?
Kalau kita masih penuh dengan keraguan.
Yuk…. kita bersama – sama mengucapkan “ Alhamdulillah “
Karena kita masih mendapatkan kesempatan untuk berfikir ulang terhadap diri kita
dan profesi kita.
Ibarat kita membangun kembali rumah yang pondasinya sudah ada tapi karena kita akan membangun dengan lebih besar, lebih banyak beban maka semestinya fondasinya kita cek kembali. Mampukah ia menahan beban yang berat ? jika tidak, saatnyalah kita memperkuat fondasinya kembali.
Fondasi bagi perkembangan diri kita adalah cara pandang
dan keyakinan kita terhadap profesi kita.
jika cara pandang kita sudah baik, maka apapun rencana perubahan pengajaran
dan perkembangan profesi yang akan dijalani tidak akan bermasalah.
Merenunglah dan ciptakan rasa syukur
karena kita dilahirkan dua kali. Pertama, melalui rahim ibu kita
kedua, melalui keyakinan hidup kita. Kelahiran kedua inilah yang akan membuat kita menjadi manusia utuh.
Rasa syukur akan memberi kita peluang lebih untuk terus menegakkan keyakinan hidup kita,
sampai kita memperoleh output terbaik. Rasa syukur memberikan kesempatan untuk secara pro– aktif memperbaiki diri kita secara terus menerus karenanyalah kemampuan dan kekayaan akan menjadi teman untuk kebaikan pengajaran kita.
Manusia – manusia yang mengalami krisis iman dan keyakinan selamanya akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, dan kehinaan. Tak ada sesuatu yang dapat membuat kebahagiaan jiwa kita, membersihkannya, menyucikannya selain keyakinan pada hidup dan keimanan kepada Allah.
“ Barangsiapa mengerjakan amal sholeh, baik laki – laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan “.
( Q.S. An – Nahl : 97 )
Kita menjadi guru untuk menciptakan generasi penerus, menjadikan anak didik kita mujahid – mujahidah yang tangguh dengan azzam kuat demi ibadah kepadaNya..
Kita menjadi Guru karena Allah Maha Kuasa atasnya.

No comments:

Post a Comment