Pemimpin Era Perubahan

"Innovation distinguishes between a leader and a follower. - Inovasi membedakan siapa pemimpin dan siapa orang biasa." - Steve Jobs

Masa kejayaan sebuah bisnis tidak pernah abadi jika pemimpin kurang sensitif terhadap perubahan kondisi pasar, yang akan menghambat atau bahkan menghentikan laju bisnis yang ia kembangkan. Nokia adalah salah satu ‘korban' perubahan yang sangat cepat, karena pasar dunia kini dikuasai era smartphone: iPhone, iPod, Android, Blackberry, dan lain sebagainya. Nokia yang dulu memimpin pasar kini tertinggal oleh Apple, Samsung, bahkan HTC dari Taiwan, MediaTek (Shenzhen, China), dan lain-lain.

Stephen Elop, CEO Nokia, berusaha merespon dengan cepat kondisi tersebut dan berusaha mengejar ketinggalan. Stephen Elop adalah mantan CEO Macromedia, yaitu orang di balik kesuksesan produk Flash dan Dreamweaver. Sehingga pada tri wulan tahun 2010, Microsoft mampu membukukan keuntungan sebesar 11,8 miliar Euro atau 14,5 miliar USD.

Kompetensi kepemimpinan Stephen Elop tak diragukan lagi. "Saya cukup mengenal Nokia, dan banyak belajar tentang Finlandia," katanya ketika bergabung dengan Nokia. Dewan direksi Nokia dan para karyawan tentu sangat berharap ia mampu melakukan langkah-langkah cepat dan menciptakan perubahan radikal untuk Nokia.

Mengirimkan Memo

Melihat kondisi Nokia yang semakin ‘tertekan' di pasaran ponsel dunia, salah satu langkah yang ditempuh Elop adalah menulis sebuah memo untuk semua karyawan Nokia. Dalam catatan tersebut terungkap tentang gagasan-gagasan Elop untuk mengubah strategi dan perilaku agar Nokia dapat tetap bersaing. Dari sanalah kita dapat belajar ide-ide cerdas Stephen Elop dan beberapa hal penting tentang kepemimpinan.

Dalam memo yang dikirimkan kepada para karyawan Nokia, Stephen Elop mengingatkan para karyawan bahwa Nokia saat ini berada dalam posisi ‘sangat tertekan'. Nokia harus segera mengambil langkah cepat dan radikal agar dapat bertahan dan mencapai puncak kejayaan kembali. Ia mengajak semua karyawan cepat tanggap terhadap perubahan tersebut, segera sadar dan bangkit dari zona nyaman, serta berperan lebih aktif membangun kembali kejayaan perusahaan.

Tindakan Stephen Elop mengirimkan memo kepada para karyawan Nokia merupakan salah satu contoh upaya pimpinan menjalin hubungan horisontal. Ia menginspirasi bahwa seorang pemimpin akan mendapatkan keuntungan dari komunikasi dua arah dan hubungan baik dengan para karyawan. Komunikasi yang terjalin dengan baik (misalnya melalui pertemuan langsung, e-mail, SMS, atau telepon, atau media lainnya) akan membuat karyawan tidak segan menyumbangkan ide cerdas untuk melakukan inovasi.

Dalam memo tersebut Elop juga menyebutkan bahwa Nokia mempunyai sumber daya manusia yang potensial, terbukti Nokia pernah mencapai posisi teratas untuk pasar ponsel dunia. Ia menunjukkan bahwa sebagai pimpinan ia menghargai karyawan, misalnya memuji mereka berbakat, inovatif, serta memiliki peran yang penting untuk memajukanperusahaan. Langkah ini akan membangkitkan kebanggaan pada diri karyawan itu sendiri, dan selanjutnya akan menghasilkan loyalitas, membangkitkan semangat para karyawan untuk memajukan perusahaan, serta memotivasi mereka (karyawan) untuk bekerja dengan baik, bersungguh-sungguh, dan lebih inovatif.

 
CEO Nokia, Stephen Elop
 
Elop juga mengingatkan bahwa Nokia harus mewujudkan inovasi dengan cepat, mengingat posisi rating mereka berada pada level kredit negatif, dan kemungkinan akan terus menurun. Dalam situasi sangat tertekan, dimana preferensi Nokia menurun di Inggris, Rusia, Jerman, Indonesia, Uni Emirat Arab, dan lain-lainnya, Elop mengajak para karyawan dari semua elemen bekerja sama dengan erat untuk melakukan sesuatu yang nyata. Sebagai pemimpin ia memberitahukan bahwa ambisi untuk mencapai cita-cita, yaitu menjadi ponsel semiliar umat, seluruh karyawan Nokia haruslah bersatu, berjuang bersama dan melepaskan ego masing-masing.

"Kita kini sedang berusaha maju ke depan - berusaha untuk membangun kembali kejayaan pasar. Saya percaya bahwa dengan bersama-sama akan bisa menghadapi tantangan ke depan. Bersama, kita dapat menentukan masa depan kita," katanya.

Dalam memo tersebut Stephen Elop juga menyebutkan pentingnya selalu waspada dan siap untuk mengambil langkah berbeda dan mengubah perilaku ketika hempasan persaingan lebih keras dari sebelumnya. Untuk itu ia telah membentuk tim dan menggali banyak informasi tentang perubahan yang terjadi di luar. Pemimpin memang harus peka, pandai membaca segala hal yang berkaitan dengan perubahan dan keinginan pelanggan, agar dapat menciptakan sistim, program, ataupun produk agar selalu dapat mengekspansi bisnisnya secara agresif.

Pemimpin yang Bijaksana

Sebuah media online nasional menyebutkan bahwa Nokia saat ini tengah berambisi untuk menjadi ponsel semiliar umat. Berdasarkan preferensi konsumen, Nokia menggunakan strategi smartphone, bekerja sama dengan Microsoft untuk mengembangkan platform Windows Phone dan juga berkolaborasi membangun ekosistem. Diharapkan langkah tersebut membuat Nokia mampu mengejar ketinggalan.

Dari curahan isi hatinya dalam memo tersebut juga menunjukkan Elop adalah seorang pemimpin yang cukup bijaksana. Meskipun Nokia menjadi ‘korban' atas perubahan yang sangat cepat, ia berusaha menanggapi dengan cara yang positif. Terungkap bahwa ia menjadikan keberhasilan orang lain (para pesaingnya) sebagai pemacu semangat untuk bangkit, membenahi kualitas intern (kerja sama, semangat, produktivitas, kualitas sumber daya manusia, dan lain sebagainya) serta berjuang mengejar ketinggalan.

Pemimpin juga harus visioner, artinya selalu memiliki visi ke depan. Ia juga harus mampu menyampaikan kepada karyawan, menyusun program sekaligus mengambil keputusan untuk dilaksanakan bersama. Stephen Elop, melalui memo kepada para karyawannya, mengungkapkan visi dan misinya, langkah-langkah nyata yang harus dilakukan, mengubah strategi yang harus dijalankan agar Nokia kembali memimpin pasar ponsel dunia.

Mengenai pentingnya visi bagi seorang pemimpin sebuah bisnis kita dapat merujuk pada ungkapan bijak dari Jack Welch berikut ini, "Good business leaders create a vision, articulate the vision, passionately own the vision, and relentlessly drive it to completion. - Seorang pemimpin bisnis yang pintar akan menciptakan sebuah visi, menggenggam visi tersebut penuh semangat, dan berusaha keras untuk mewujudkannya."

Tak dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan sangatlah penting untuk memajukan setiap usaha. Stephen Elop memiliki beberapa kualitas penting seorang pemimpin bisnis di era yang sangat dinamis seperti saat ini. Dari memo Stephen Elop itulah dapat kita pelajari dan temukan beberapa hal yang dibutuhkan seorang pemimpin agar mampu menciptakan pertumbuhan yang luar biasa dan memimpin perubahan.

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller.Kunjungi websitenya di: www.andrewho-uol.com

No comments:

Post a Comment