Pesta bola Piala Dunia 2010 memasuki masa paling panas karena sebentar lagi pertandingan final digelar. Memperkirakan siapa yang akan menjadi juara mengasyikkan banyak orang. Sampai-sampai aneka macam ramalan dipertaruhkan untuk menentukan siapa yang paling jitu.
Ramal-meramal pemenang pertandingan sangat populer di kejuaraan sepakbola ini. Bukan hanya kesaktian dukun yang dipertaruhkan bahkan ada yang memanfaatkan kemampuan binatang.
Di sebuah kebun binatang di Jerman, panitia menggunakan kuda nil dan monyet sebagai peramal. Tak jelas apa alasannya. Yang jelas kedua binatang itu gagal menunaikan tugasnya karena ramalannya tak sesuai hasil pertandingan. Untungnya tak ada ancaman terhadap kedua binatang itu sehingga mereka sekarang bisa hidup aman sebagai binatang.
Yang lain memilih binatang laut berupa gurita yang diberi nama "Paul". Uniknya, tebakan Paul sampai sejauh ini hampir selalu benar.
Akan tetapi ketepatan itu justru menimbulkan keresahan. Ada pendukung tim yang mengancam akan membunuh Paul karena merasa dirugikan gara-gara gurita ini memilih tim lawan sebagai pemenang yang ternyata benar. Dan acamannya tak hanya satu-dua, ada banyak ancaman sehingga hidup Paul benar-benar terancam. Meskipun begitu Paul tak mogok karena ancaman. Hari ini ia memilih Spanyol sebagai juara Piala Dunia 2010.
Bagi saya, sama sekali tak percaya ramalan baik pencocokan angka, dukun, apalagi binatang. Kemenangan suatu tim pasti ada penyebabnya antara lain karena persiapan yang panjang, kekompakan pelatih dan pemain, kemampuan tim saat berlaga di lapangan baik fisik, teknik, maupun mental, dukungan penonton, dan sebagainya. Tim yang sempurna kesiapannya berpeluang besar jadi tim yang sukses.
Karena itu tak peduli apakah prediksi Paul benar atau salah, pemenang final Piala Dunia 2010 antara Belanda dan Spanyol pastilah tim yang paling siap. Saya mau enjoy saja menyaksikannya karena ini karya seni sepak bola yang menarik dinikmati. Namun akan lebih membanggakan jika yang berlaga itu Indonesia. Cuma, kapan, ya?
http://www.andriewongso.com/artikel/catatan_andrie_wongso/
Ramal-meramal pemenang pertandingan sangat populer di kejuaraan sepakbola ini. Bukan hanya kesaktian dukun yang dipertaruhkan bahkan ada yang memanfaatkan kemampuan binatang.
Di sebuah kebun binatang di Jerman, panitia menggunakan kuda nil dan monyet sebagai peramal. Tak jelas apa alasannya. Yang jelas kedua binatang itu gagal menunaikan tugasnya karena ramalannya tak sesuai hasil pertandingan. Untungnya tak ada ancaman terhadap kedua binatang itu sehingga mereka sekarang bisa hidup aman sebagai binatang.
Yang lain memilih binatang laut berupa gurita yang diberi nama "Paul". Uniknya, tebakan Paul sampai sejauh ini hampir selalu benar.
Akan tetapi ketepatan itu justru menimbulkan keresahan. Ada pendukung tim yang mengancam akan membunuh Paul karena merasa dirugikan gara-gara gurita ini memilih tim lawan sebagai pemenang yang ternyata benar. Dan acamannya tak hanya satu-dua, ada banyak ancaman sehingga hidup Paul benar-benar terancam. Meskipun begitu Paul tak mogok karena ancaman. Hari ini ia memilih Spanyol sebagai juara Piala Dunia 2010.
Paul, ketika "meramal" pemenang partai final Piala Dunia 2010
Nah, ada juga yang memprediksi berdasarkan perhitungan 3964. Perhitungan ini menduga Jerman akan juara (bisa dilihat di Facebook saya). Prediksi ini di awal-awal terlihat benar, namun akhirnya terbukti gagal karena Jerman sekarang sudah tersisih. Bagi saya, sama sekali tak percaya ramalan baik pencocokan angka, dukun, apalagi binatang. Kemenangan suatu tim pasti ada penyebabnya antara lain karena persiapan yang panjang, kekompakan pelatih dan pemain, kemampuan tim saat berlaga di lapangan baik fisik, teknik, maupun mental, dukungan penonton, dan sebagainya. Tim yang sempurna kesiapannya berpeluang besar jadi tim yang sukses.
Karena itu tak peduli apakah prediksi Paul benar atau salah, pemenang final Piala Dunia 2010 antara Belanda dan Spanyol pastilah tim yang paling siap. Saya mau enjoy saja menyaksikannya karena ini karya seni sepak bola yang menarik dinikmati. Namun akan lebih membanggakan jika yang berlaga itu Indonesia. Cuma, kapan, ya?
http://www.andriewongso.com/artikel/catatan_andrie_wongso/
No comments:
Post a Comment