Nasihat Bijak untuk Anak Bermasalah

 Tema talkshow saya di jaringan Radio Sonora pagi ini mendapat sambutan luar biasa. Banyak respon baik melalui telepon maupun SMS. Sampai-sampai saya tak bisa menjawab semuanya karena keterbatasan waktu.

Temanya memang menarik yaitu "Nasihat Bijak untuk Anak Bermasalah". Banyak pertanyaan atau permintaan saran yang diajukan para pendengar sehubungan dengan perilaku anak mereka. Mereka khawatir sikap anaknya yang di luar kendali atau menyimpang dari harapan, akan membahayakan masa depannya. Terlebih-lebih sekarang ini begitu banyaknya faktor yang mempengaruhi anak-anak mulai dari pergaulan yang longgar, tayangan televisi yang tidak pantas, konten internet, maraknya games yang bisa membuat anak kecanduan dan melupakan kewajibannya sekolah, dan sebagainya.

Sahabat yang Luar Biasa!

Masalah anak-anak memang masalah kita semua. Setiap hari bagi mereka yang punya anak, atau memiliki famili yang punya anak, pasti dihadapkan pada kekhawatiran-kekhawatiran kalau-kalau anak-anaknya terpengaruhi oleh perilaku buruk yang tak diinginkan baik yang terlihat maupun tak terlihat. Bisa saja perilaku si anak di rumah tampak baik, belum tentu di sekolah atau di luar rumah baik juga. Jika tidak ada laporan atau informasi dari teman, guru, atau pihak lain yang biasa berinteraksi dengan sang anak yang menyebutkan perilaku mereka baik-baik saja, belum ada ketenangan.

Selain itu, kalaupun mengetahui keburukannya, banyak orangtua yang bingung bagaimana menasihatinya. Banyak cerita, orangtua yang salah cara menasihatinya, seperti menghukum dengan kekerasan, bukannya membuat perilaku si anak berubah menjadi baik, tetapi malah membuat mereka makin merajalela atau bahkan minggat dari rumah yang tentu saja menimbulkan masalah baru.

Masalah kenakalan anak sebenarnya masalah biasa seandainya tak berlebihan. Bermain games, misalnya. Hampir setiap anak yang orangtuanya mampu pasti suka bermain video games. Namun banyak orangtua yang mengeluh karena anaknya ternyata tak sekadar bermain, tetapi sudah kecanduan hingga sekolahnya berantakan.

Menghadapi kondisi ini, orangtua tetap harus tegas, keras, tetapi disertai dengan wisdom.Jika ketahuan bermain games-nya berlebihan, ajak duduk dan beritahu bahwa ia telah melewati batas tertentu. Kemudian, untuk melatih sang anak, besoknya ia tidak boleh main games. Dengan cara begini si anak tidak akan sakit hati. Justru ia akan mengakui kesalahannya sehingga lain kali tidak akan melanggar lagi. Cara ini, saya kira, akan membangun kepercayaan dirinya.

Dengan pembinaan seperti itu, tegas tapi bijaksana, anak-anak tetap akan terkendali. Ia tetap bisa bergaul dengan teman-temannya dan mengikuti perkembangan zamannya, tetapi terbina tanggung jawabnya.

Salam sukses luar biasa!

http://www.andriewongso.com/artikel/25/Catatan_Andrie_Wongso/

No comments:

Post a Comment