Menyelesaikan Masalah

 Pagi ini Jakarta tidak begitu cerah dan sepertinya hujan akan kembali turun. Kemarin guyuran hujan begitu besar sejak siang. Meskipun tidak terjadi banjir sisa-sisa hujan masih terlihat di jalanan. Ketika saya akan berangkat ke Radio Sonora, genangan air terlihat di beberapa tempat.
Perjalanan saya sempat terhenti karena antrean kendaraan begitu padat akibat terhalang genangan air di jalanan. Terjadi kemacetan padahal saya harus tiba on time untuk acara live talkshow Success Wisdom & Motivation. Saya berpikir bagaimana mencari jalan alternatif yang bisa mengantarkan saya hingga tiba tepat waktu. Akhirnya jalan alternatif itu saya temukan dan saya berhasil tiba di studio sebelum jam tujuh pagi.
Pengalaman saya tadi merupakan bukti kecil dari tema yang justru saya bahas di pagi tadi: MENGATASI MASALAH. Masalah hidup memang sering datang tak terduga. Tugas kita adalah mengatasi masalah itu.
Netter yang berbahagia!
Masalah hidup yang dihadapi setiap orang tentulah berbeda. Bahkan sesuatu yang dianggap masalah oleh seseorang belum tentu menjadi masalah bagi orang lain. Hal ini tergantung pada cara pandang orang bersangkutan melihat apa yang dialaminya.
Saya memberi ilustrasi cerita menarik di mana seorang anak yang sedang masygul diberi nasihat oleh seorang kakek berdasarkan perumpamaan sehari-hari. Si anak muda diminta untuk mengambil segelas air dan ke dalam air itu dimasukkan dua genggam garam. Lalu si anak diminta mencicipinya. Sudah tentu air itu akan terasa sangat asin.
Kemudian si kakek mengajak anak itu ke danau dan meminta air garam itu dimasukkan ke danau. Kemudian si kakek meminta si anak mencicipi air danau. Rasa asin itu sudah hilang.
Masalah hidup ini pun sama seperti segenggam garam tadi.Rasa asin itu bisa berupa kesulitan, penderitaan yang dialami kita, atau masalah hidup lainnya. Nah, seberapa besar rasa asin itu dirasakan oleh kita sebagai penderitaan semuanya tergantung dari kebesaran hati dan keikhlasan kita. Jika hati kita hanya sebesar gelas, rasa asin akan terasa. Bila hati kita seluas danau kita hanya akan merasakan air yang tawar. Maka selayaknya kita terus belajar dan memperluas wawasan kebijaksanaan kita, agar masalah yang datang bukan lagi dipandang sebagai penderitaan, tetapi bagian dari kehidupan yang harus kita jalani.
Bagaimana teman-teman?
Salam sukses luar biasa!

http://www.andriewongso.com/artikel/catatan_andrie_wongso

No comments:

Post a Comment