Langkah Kehidupan

 Bangun pagi lalu mensyukuri bahwa kita masih diberi kesempatan hidup adalah satu kenikmatan yang tak ternilai. Setidaknya, satu kepastian sudah kita lalui bahwa kita sudah melewati hidup kita sedemikian rupa. Apakah kehidupan kita bermakna bagi diri kita, orang lain, dan di hadapan Sang Pencipta, kita sendiri yang merasakannya.
Malam hari sebelum kita tidur adalah waktu terbaik untuk melakukan evaluasi diri. Pada saat itu kita mungkin baru menyadari kalau banyak waktu yang telah kita sia-siakan. Coba bayangkan jika malam itu adalah malah terakhir kita, tentu kengerian yang akan kita dapat. Kita akan meninggal dengan sia-sia. Namun jika ternyata kita bisa sampai pagi, rasa syukur akan begitu terasa.
Jika rasa syukur itu ditambah dengan janji untuk memperbaiki diri, maka kita akan melangkah di hari ini dengan program pengisian hidup yang lebih bermakna. Kita akan banyak berbuat baik pada orang sebagai pengganti masa lalu yang kita sia-siakan.
Analogi seperti itu yang saya bawakan pada talkshow di jaringan radio Sonora, tadi pagi. Dengan tema LANGKAH KEHIDUPAN, saya membawakan cerita seorang tentara yang di masa perang gagal menyelamatkan teman-remannya dari tebaran ranjau pas di hadapannya. Rasa bersalah itu yang kemudian ia tumpahkan dengan memanfaatkan sisa hidupnya untuk menolong sesama, tanpa pamrih, dengan penuh ketulusan, dan tak kenal waktu.
Netter yang berbahagia,
Kesadaran akan nilai waktu, kadang dipicu karena pengalaman kehidupan kita yang membekas. Pada saat itu, kita merasakan betapa berharganya waktu. Kita tak tahu apa yang akan terjadi kemudian karena hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Karena saat sebuah kehidupan dimulai, kepastian yang akan datang adalah kematian. Kita tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi karena itu adalah rahasia Tuhan.
Nah, mari kita manfaatkan waktu yang masih kita punyai. Kita bangun kemandirian dan mengembangkan potensi diri, serta melakukan hal-hal yang positifguna meraih sukses yang berguna bagi diri sendiri dan bagi banyak orang.
Salam sukses luar biasa.. !!

http://www.andriewongso.com/artikel/catatan_andrie_wongso

No comments:

Post a Comment