Keyakinan dan Keputusasaan


Senin, 14-Maret-2011
Malapetaka yang menimpa Jepang pada 11 Maret kemarin menyisakan penderitaan yang mendalam. Kita menyaksikan alam begitu ganasnya menyapu sejumlah kota Jepang. Gempa bumi 8,9 skala Richter yang diikuti tsunami setinggi 10 meter menyapu kota-kota Jepang di pesisir timur laut. Ribuan orang meninggal dan ribuan lainnya belum ditemukan.
Satu demi satu mereka yang hilang bisa dievakuasi tim SAR baik dalam keadaan meninggal maupun hidup. Mereka yang selamat menuturkan sejumlah pengalamannya yang menakjubkan. Ada seorang nenek yang bisa bertahan di dalam mobilnya yang ringsek terhempas tsunami dan terjebak di antara reruntuhan sampai dua hari tanpa makanan.

Ada juga seorang kakek yang terseret arus hingga ke tengah laut dan mengapung sendirian di bagian atap rumahnya yang mengambang di air selama dua hari. Kakek 60 tahun bernamaHiromitsu Shinkawa itu, akhirnya ditemukan dalam keadaan sehat.Tanpa keyakinan akan selamat, baik nenek maupun kakek itu mungkin akan mengalami nasib yang berbeda. Keyakinan telah menguatkan mereka untuk bertahan dan menunggu sampai akhirnya memberikan tanda kehidupan pada tim penyelamat untuk menolongnya.

Pagi ini pada talkshow saya di Sonora saya membawakan tema "Keyakinan dan Keputusasaan". Tema ini sebenarnya merupakan sesuatu yang mudah ditemukan dalam keseharian. Namun menjadi lebih bermakna ketika menghadapi bencana alam yang tak terduga. Korban selamat yang selain kehilangan keluarga juga harta benda selalu menghadapi dua kemungkinan ini: yakin bisa bangkit atau putus asa karena merasa masa depannya terjegal bencana.

Netter yang Luar Biasa,

Dari pengamalan bencana di Indonesia beberapa waktu lalu dan juga bencana di bagian lain di dunia, ada sejumlah kisah orang luar biasa yang menunjukkan sikap positif menghadapi akibat bencana. Alih-alih meratapi penderitaannya, mereka justru mengerahkan segenap kemampuan yang masih dimiliki untuk menata hidup baru. Banyak yang kemudian sukses dan berhasil mengalahkan ketidakmungkinan berkat keyakinan mereka.

Karena itu, seberat apapun bencana yang kita alami, penderitaan yang kita terima, kesusahan yang kita hadapi, kita tak perlu memberi ruang pada keputusasaan, karena jika sekali saja kita besikap lunak padanya, hidup akan terasa gelap. Mari yakinkah diri bahwa kita bisa mengatasinya dengan mengerahkan segenap kemampuan yang ada. Pastikan kita bisa mengalahkan ketidakmungkinan dengan sikap positif, yakin, dan berusaha keras.

http://www.andriewongso.com/artikel/25/Catatan_Andrie_Wongso/

No comments:

Post a Comment