Delay 7 Jam...Tetap Sabar

 Pada tanggal 1 Februari lalu, saya mendapat undangan dari PT Pilar Dasar Membangun (PDM) di Manado. Seminar dilaksanakan pukul 09.30-11.30 WITA. Selesai seminar, seperti biasa saya dimintai untuk menandatangani buku, malajah LuarBiasa, dan foto-foto bersama peserta. Lalu sekitar pukul 12.00 WITA, saya dijemput seorang kawan bernama Pak Herman untuk makan siang dan sekalian akan mengantar saya ke bandara untuk naik pesawat Garuda Indonesia GA 603 pukul 14.45.

Saat makan siang, cuaca yang tadinya agak mendung berubah memburuk dan turun hujan badai lebat. Melalui Pak Herman, saya mendapat informasi dari kawannya yang berada di bandara bahwa pesawat Garuda dari Makassar yang akan membawa saya ke Jakarta tak bisa turun karena cuaca buruk. Sudah dua kali berputar tapi tak bisa turun. Akhirnya diputuskan pesawat itu kembali ke Makassar. Dan berdasarkan informasi dari bandara, pesawat baru akan kembali ke Manado sekitar pukul 18.00 WITA.

Tunggu punya tunggu, ketika sorenya saya sudah di bandara Manado, pesawat baru mendarat pukul 18.30 WITA. Dengan persiapan yang dibutuhkan oleh kru Garuda, pesawat itu baru bisa terbang kembali sekitar jam 19.00 WITA. Walaupun delay 4 jam, kami lega karenapesawat akhirnya bisa terbang dan (transit) sampai di Makassar pukul 20.30 WITA. Saya perkirakan waktu transit itu akan memakan waktu setengah jam sehingga pesawat bisa terbang lagi ke Jakarta pukul 21.00 WITA. Dengan perjalanan normal, saya memperkirakan akan sampai Jakarta pukul 22.00 WIB.

Sesampai di bandara Makasar, kami mendapatkan berita bahwa pesawat yang ditumpangi tadi tidak bisa meneruskan perjalanan ke Jakarta, karena pilot sudah dalam batas maksimal terbang. Saya dan para penumpang lainnya harus menunggu pesawat yang datang dari Jakarta, yang akan landing pada pukul 23.05. Menurut rencana, pesawat akan terbang dari Makasar pada pukul 23.45 ... Saya pun kembali kena delay selama 3 jam.

Seperti yang saya yakini, hidup ini selalu berubah dan berbeda. Dalam kehidupan kita, kenyataan sering kali berbeda dari yang diharapkan. Penyebabnya bisa macam-macam: bisa orang, bisa keadaan, bisa cuaca, dan lain sebaginya. Menanggapi delay ini, saya bisa saja komplain, tetapi saya memilih bersabar, tulus menerima apa yang terjadi, sehingga semua itu tak mengganggu "kenyamanan mental" saya. Saya pun bersama asisten pergi ke lounge Garuda, bersabar menunggu datangnya pesawat tiba dari Jakarta, menikmati makanan kecil, dan membaca buku Bruce Lee.
 

Sekitar pukul 23.05 WITA, pesawat pengganti tiba. Akhirnya pukul 23.45 WITA, saya meninggalkan Makassar, terbang menuju Jakarta. Sampai di Jakarta pukul 00.45 WIB. Saya tiba di rumah sekitar pukul 01.30. Karena saat itu badan terasa lengket, saat jam menunjukkan pukul 2 pagi, saya mandi air hangat sekaligus keramas. Rasanya seumur hidup, baru kali itu saya mandi di pagi buta..

Kemudian, menjelang tidur saya berdoa dan bersyukur. Saya pun sempat tersenyum sendiri karena baru mendapat suatu kemenangan, satu pengalaman baru delay total 7 jam, pengalaman hidup dari sebuah "kesabaran". Mungkin ini yang disebut orang-orang bijak bahwa dalam hidup, kita perlu selalu "bersyukur dan bersabar".
 
Salam sukses luar biasa!

http://www.andriewongso.com/artikel/25/Catatan_Andrie_Wongso/

No comments:

Post a Comment