Ganti ucapan kotor jadi motivator

Hampir setiap kita pernah mengucapkan kata-kata tidak berguna dan kotor. Baik disengaja atau pun tidak. Motifnya pun beragam, namun yang lebih sering adalah untuk mengumpat atau mencela sesuatu yang tidak kita sukai. Padahal dalam tatakrama pergaulan yang selama ini kita jalani, hal itu termasuk sesuatu yang tidak baik, karena akan membuat luka di hati yang dikenai. Bahkan dalam jaran agama,hal seperti itu sangat dikutuk,karena akan merusak kehidupan bersosial-masyarakat.

Dalam ajaran agama, kita diajarkan bahwa setiap hal yang akan menggaggu ketentraman orang yang ada di sekeliling kita merupakan tindakan tercela. Nah, coba kita garis bawahi kata “mengganggu ketentraman”. Bila kita perhatikan istilah tersebut, maka segala sesuatu itu tercela bukan karena jenis perbuatannya, akan tetapi seberapa kekuatan perbuatan itu dapat mengganggu ketentraman orang lain. Apa pun jenis perbuatan itu. Termasuk di sini adalah perkataan yang kotor. Sekarang bila ditanya, mungkinkah perbuatan-perbuatan tersebut dapat diubah menjadi perbuatan yang lebih bermanfaat ?. sangat mungkin kalau menurut saya.
Setiap perbuatan itu tergantung apa yang menjadi niat awalnya, begitulah agama mengajarkan kepada kita, Nuklir akan menimbulkan akibat apa itu tergantung apa niat sang pengelola. Demikian juga dengan kata-kata kotor, tinggal kita ubah saja orientasi pemanfaatannya. Kalau biasa kita gunakan untuk menjatuhkan orang, bagaimana kalau sekarang kita gunakan kata-kata kotor iru untuk memotivasi orang.
Sekarang coba bandingkan dua kalimat berikut :
“Bodoh benar kamu ini, kerja seperti ini saja tidak selesai”
“Ayo cepat selesaikan pekerjaan itu, tidak maukan kalau kamu disebut bodoh hanya gara-gara tidak bisa selesai, ayo semangat !”
Nah, sama-sama menggunakan kata-kata tidak terpuji, tapi efeknya akan lain, ayo praktekkan, jadika diri kita selalu bermanfaat untuk orang lain, sekalipun kita adalah orang yang hobi berkata tidak terpuji :D

http://www.jurnaltaqin.com/2010/07/ganti-ucapan-kotor-jadi-motivator.html

No comments:

Post a Comment