Big Ideas for a Small Business

Artikel saya Reality is Better than Dreams, ditanggapi oleh seorang sahabat facebook yang dengan sigap menulis status di wall saya: "It is dreams that change the world's reality, it is dreams that make us reach beyond our limits."

Untuk memperjelas pendapatnya bahwa mimpi itu lebih baik, dia memberi contoh misalnya tembok besar di China, candi Borobudur, misi Apollo, dan the twin-tower Malaysia adalah hasil dari dream.Sebetulnya yang dicontohkan itu, menurut saya bukanlah dreams, tapi adalah "ideas that work", atau pemikiran yang berhasil diwujudkan!Apa bedanya?

Dreams Versus Ideas

Dream = impian = angan2 = cita-cita. Idea = gagasan untuk melaksanakan/ membuat sesuatu.Inilah bedanya.Misalnya: saya bisa bermimpi (DREAM) memiliki sebuah bisnis MLM terbesar, terbaik, dan terbonafid di Indonesia.Ini dreams.Atau saya memiliki 10 gagasan (IDEA) untuk menjadikan bisnis MLM saya mencapai omset 500 M tahun ini (terbesar), dengan keluhan pelanggan terendah < 1% (terbaik), danmemberikan keuntungan tertinggi > 50% kepada member (terbonafid).Ini ideas.

Mana yang lebih baik?Yang dreams atau yang ideas?Yang mimpi besar atau gagasan yang realistis?Menurut hasil beberapa kali penelitian konsultan bisnis, gagasan yang realistis (idea) lebih dekat dengan realita sehingga dapat segera dilakukan action dan dapat segera menjadi kenyataan.

Bagi Anda yang masih memiliki dream untuk menjadi wirausahawan yang besar, yang terbaik, yang sukses, dst; berikut saya berikan beberapa gagasan besar (big ideas) untuk menjadikan bisnis Anda lebih maju lagi.Dengan demikian Anda tidak perlu lagi menjalankan bisnis dengan cara-cara tradisional yang menghamburkan waktu, uang, dan tenaga. Bagi Anda yang memiliki bisnis awal kecil atau yang saat ini bisnisnya masih kecil sehingga marketing budgetnya kecil; perlu melakukan terobosan marketing agar dengan budget yang terbatas itu bisa melakukan penetrasi pasar dengan lebih cepat dan lebih baik.
 


Gagasan atau ideas dibawah ini hanya memerlukan sedikit biaya tapi dampak daya jualnya akan sangat besar (low-cost high-impact marketing):

Use Internet and Communication Technology as a Marketing Tool
Walaupun penetrasi internet di Indonesia terbilang masih rendah (11%), pertumbuhan penggunanya amat signifikan.Pertumbuhan mobile internet seiring dengan melesatnya pengguna smart phone yang dilengkapi dengan fitur akses internet, e-mail, dan facebook atau twitter sudah mulai menggeser HP konvensional.Sedangkan pertumbuhan fixed line internet di kantor, pusat bisnis dan rumah tangga juga semakin tinggi karena semakin murahnya paket bandwith unlimited.

Pengguna internet ini merupakan target market baru yang sangat potensial karena sangat mudah di-segmentasi-kan: misalnya berdasarkan besarnya bandwith yang dipakai, berdasarkan mobilitas pemakai, berdasarkan jenis aktivitas komunikasinya (data, voice, upload, download, atau browsing), berdasarkan jenis website yand sering dikunjungi, dsb.Kerja sama dengan operator selular memungkinkan Anda membidik market ini, dan jangan lupa bahwa market ini termasuk kategori berpengeluaran tinggi (high spender) dengan daya beli yang tinggi pula.

Dari segmen-segmen tadi Anda bisa membuat database prospek dan pelanggan.Secara periodik kirimkanlah informasi yang relevan melalui media komunikasi diatas baik yang fixed maupun yang mobile.Misalnya, bila bisnis Anda restoran, sekali waktu kirimkanlah undangan makan malam disertai dengan promosi tertentu untuk pemakai mobile phone yang sedang berada pada radius 10 km dari gerai restoran Anda.

Make It a One Stop Shop so It's Simpler for Your Customers
Pelanggan tidak ingin repot.Bisnis juga perlu dijadikan gampang untuk pelanggan.Sudah sejak lama bisnis menjual tiket pesawat udara biasanya selalu disatukan dengan perjalanan wisata (travel).Konsep one-stop shop menggabungkan penjualan tiket pesawat dengan rental mobil, hotel, dan asuransi merupakan alternatif yang perlu dicoba.Bisnis properti selalu disatukan dengan KPR atau KPA; bisnis properti ini bisa juga disatukan dengan jasa renovasi, jasa dekorasi interior, jasa pertamanan, jasa keamanan, dsb.
 
Konsep one-stop shop adalah value yang dapat dijadikan sarana bersaing.Yang perlu dilakukan adalah kreativitas mencari value yang paling menguntungkan pelanggan dan bisnis Anda tentunya, jangan hanya terpaku pada satu jenis bisnis saja.

Misalnya: bisnis restoran yang selalu secara tradisional digabungkan dengan layanan antar (delivery); akan jadi value tersendiri bila ada bisnis restoran yang disatukan dengan pesta keluarga atau pesta kebun (memasak di lokasi pelanggan), atau restoran yang juga menjual bahan baku ikan, udang, kepiting, atau ayam potongnya, atau restoran yang menjual kecap dan sambal-nya, atau restoran yang juga menjual kue ulang tahun.

Find What's Missing from Your Competitors
Pesaing adalah value supplier karena pesaing mengajarkan pada Anda hal apa yang baik dilakukan dan hal apa yang kurang baik (atau belum baik) dilakukan.Analisalah pesaing, cari dan temukanlah kekurangannya, lalu buatlah kekurangan itu menjadi keunggulan bisnis sekaligus faktor pembeda (differentiation) dengan bisnis Anda.

Misalnya: bila restoran pesaing buka jam 11.00 - 21.00, bukalah restoran Anda jam 09.00 - 22.00; bila restoran pesaing melakukan delivery dalam radius 3 kilometer, delivery restoran Anda harus bisa 5-6 kilometer.Bila restoran pesaing dessert (buah-buahan/makanan penutup) harus beli, berikanlah itu gratis di restoran Anda. Bila restoran pesaing hanya mempunyai menu umum; restoran Anda sebaiknya punya menu makan pagi, menu makan siang, dan menu makan malam. Bila restoran pesaing memakai pelayan pria, restoran Anda sebaiknya memakai pelayan perempuan; bila parkir di restoran pesaing bayar, parkir direstoran Anda gratis, dan seterusnya.

Use Social Media to Build Your Brand
Pakailah media sosial di internet untuk meluncurkan produk Anda dengan cepat dan murah ke dalam pasar.Misalnya ada: facebook, twitter, friendster, my space, atau mailing groups atau blogs untuk mengkomersialkan produk Anda.Media sosial seperti ini mempunyai tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dan penetrasi yang sangat cepat dikalangan masyarakat penggunanya.

Untuk membangun brand, restoran Anda dapat mulai membuat fan-page di facebook, membuat mailing-list restoran makanan sehat misalnya, dan Anda dapat mulai menulis di blog-blog restoran, hotel, wisata, penggemar masakan, penggemar jalan-jalan dan makan, dst.

Build Communities to Promote Positive Rumors
Buatlah komunitas pemakai produk Anda dan jadikan pelanggan Anda sebagai anggota komunitas bukan hanya sebagai pembeli. Identifikasilah dari dalam komunitas itu pelanggan Anda yang paling menguntungkan (membeli jumlah besar dengan margin tinggi), kemudian tanyakan masukan-masukan untuk membuat produk dan layanan jadi lebih baik. Tanyakan juga hal-hal yang mereka sukai dari produk pesaing untuk bisa diimplementasikan pada produk Anda sendiri.
Adakan pertemuan rutin antar anggota komunitas dan ciptakanlah conversation positif tentang brand, produk, layanan, dan perusahaan Anda.

Dengan demikian akan terjadi word-of-mouth yang berkesinambungan tentang pengalaman pelanggan saat memakai produk Anda.Word-of-mouth ini bisa didokumentasikan dalam bentuk tulisan atau audio atau video yang berbentuk testimonial. Pada akhirnya berkas-berkas ini bisa dijadikan marketing tools yang handal. Selamat mencoba!

Drs. Mukti Wibawa, MBA

Inspirational Business Motivator & Marketing Consultant.
www.facebook.com/mukti wibawa
mukti@consultant.com

No comments:

Post a Comment